"Iya, korban atas nama Rini meninggal sekitar pukul 10.00 WIB tadi," ujar Kabid Pelayanan RSUD dr Soedono Madiun dr Saiful saat dihubungi detikcom, Sabtu (20/10/2018).
Sebelumnya mobil berpelat T 1201 EJ yang dikendarai Rini jatuh ke jurang pada Sabtu (13/10) lalu. Dia bersama dengan Ragil Supriyanto (34) yang tewas di lokasi.
Berikut fakta kematian Rini Puspitawati:
Koma Selama Sepekan
Kecelakaan terjadi pada Sabtu (13/10) pukul 15.30 WIB. Rini yang masih kritis langsung dibawa ke rumah sakit.
Selama mendapat perawatan di rumah sakit, Rini tak sadarkan diri. Dokter RSUD dr Soedono menyatakan kondisi Rini masih tetap kritis hingga hari keenam.
"Ini korban masih di ICU. Terakhir tadi pagi masih kritis. Jadi prinsipnya itu kalau ruang ICU masih belum stabil dan kritis," terang dokter ICU RSUD dr Soedono Madiun Mirza Koeshardiandi, dr. Sp.An-FIPM Saat dihubungi detikcom, kemarin, Jumat (19/10).
Sabtu pagi, dokter rumah sakit tersebut menyatakan Rini sudah menghembuskan nafas terakhir. Jenazah Rini langsung dibawa ke kamar jenazah dua jam setelah kematiannya.
Sempat Dirawat di RS Lain
Setelah kejadian kecelakaan, Rini dibawa ke RSUD Sayidiman, Magetan sebelum kemudian dibawa ke Madiun. Jenazah Ragil juga dibawa ke RS tersebut.
Rini di RSUD Sayidiman selama dua hari. Dia kemudian dipindahkan ke RSUD dr Soedono dengan alasan alat medis yang lebih lengkap.
Mengalami Luka di Kepala dan Dada
Dokter ICU RSUD dr Soedono Madiun Mirza Koeshardiandi, dr. Sp.An-FIPM sempat menginformasikan kondisi Rini. Ketika itu dia menyebut Rini mengalami luka di bagian kepala dan dada.
"Intinya gangguan kesadaran cedera kepala sama cedera dada. Tapi yang berat cedera kepala. Kalau fisik tidak bisa dipastikan karena harus di bawa ke ruang foto," ungkap Mirza, Jumat (19/10).
Kondisi Rini, kata Mirza, sempat membaik di tingkat sadar otak pada Kamis (18/10) sore. Tetapi kondisi Rini masih belum sadarkan diri dan masih menggunakan alat bantu pernapasan hingga saat ini.
Mobil Rini Jatuh ke Jurang Sedalam 100 Meter
Mobil yang dikendarai Rini jatuh ke jurang dengan kedalaman 100 meter. Saksi mata bernama Paijo menyebut kejadian berlangsung sangat cepat, mobil sempat berputar-putar dan menghantam batu sebelum akhirnya jatuh pada tanah lapang dan gembur.
"Lokasi sekitar 500 meter sebelum pintu masuk retribusi Telaga Sarangan. Tepatnya atasnya sentra lahan stroberi yang jalannya menurun dan tikungan tajam," jelas Kasat Lantas Polres Magetan AKP Himmawan Setiawan pada Jumat (19/10/2018).
Lokasi terjunnya mobil Rini berada sekitar 50 meter dari lokasi bus rombongan peziarah umat Hindu Surabaya yang menabrak tebing dengan dua orang meninggal pada Minggu (7/10).
Mobil yang dikemudikan Rini Puspitawati (26), warga Desa Semen, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, menabrak pembatas jalan saat melaju dari arah barat ke timur atau dari arah Sarangan ke Plaosan, Magetan.
Ditemukan Kondom di Puing Mobil
Polisi menemukan 'helm pelindung' di puing mobil Honda CR-V yang dikendarai Rini. Barang tsb ditemukan anggota saat mengumpulkan puing bodi mobil yang tertinggal.
"Ada kondom di puing bodi mobil, dua ," ujar salah seorang anggota pos Lalu Lintas Polres Magetan yang enggan disebut namanya.
Dua barang tersebut adalah 'helm pelindung' yang belum digunakan yang masih terbungkus kemasan plastik dan yang bekas pakai. Polisi tersebut mengatakan bahwa barang itu sudah ada sejak awal kejadian.
'helm pelindung' itu ditemukan di bawah kursi belakang CR-V yang dikendarai Rini Puspitawati (26). Kasat Lantas Polres Magetan AKP Himmawan Setiawan saat ditanya tentang temuan itu mengaku akan melakukan kroscek.
"Ya nanti gini, TKP yang sekarang sudah rusak kita lihat dulu itu sudah berapa lama. Apa kejadian itu yang murni itu yang lagi diselidiki terus oleh kami," kata Himmawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar