Gosip Top

Gosipin Apa Saja Yang Penting Siip

Breaking

Ricuh, Penonton Emosi Tak Dapat Tiket Final Bulutangkis Asian Games. Kronologinya Gak Nyangka!


Kericuhan terjadi di pintu 4 kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. Penonton emosi tak kebagian tiket final bulutangkis Asian Games 2018.

Ticket box Asian Games di pintu 4 GBK, Rabu (22/8/2018), dipenuhi pembeli. Antrean mengular hingga 1 km. Penonton di antrean depan mulai emosi setelah mendapatkan keterangan tiket sold out alias habis.

Berkaca pengalaman di hari sebelumnya, sama-sama untuk cabor bukutangkis, penonton tak percaya. Menjelang laga semifinal, panitia juga mengumumkan tiket sold out di pagi hari. Tapi, menjelang siang tiba-tiba diumumkan tiket tersedia.

Mereka juga menilai tiket yang disediakan di ticket box pada hari H terlalu sedikit. Khususnya untuk pertandingan sesi kedua, mulai 18.00, yang merupakan laga final beregu putra bulutangkis antara Indonesia dengan China. Yakni, 1.600 lembar.

Loket dibuka mulai pukul 08.00 dan tak bersisa 20 menit kemudian. Mereka pun menuntut panitia untuk transparan dalam distribusi tiket. 

"Kami meminta agar panitia memberikan keterangan yang benar soal tiket. Kami ingin panitia bertanggung jawab," kata salah satu penonton di depan ticket box untuk bulutangkis dalam orasinya.



"Saya kecewa dengan panitia yang enggak serius mengantisipasi jumlah penonton. Mereka juga tidak mampu me-manage tiket dengan baik sejak awal," ucap Karen Milka, penonton yang sudah mengantre sejak pukul 07.00 WIB, menimpali.

"Harapannya jangan ada yang main belakang. Kita enggak pernah tahu berapa tiket yang dilepas di online, berapa yang ada di ticket box," ujar penonton dari Jakarta Selatan itu menambahkan. 



Kekecewaan serupa dirasakan Felicia yang juga datang dari Jakarta Selatan. Dia sudah mendengar pengumuman tiket habis tapi tak percaya.

"Kami enggak percaya kalau tiket sudah habis. 1.600 lembar habis dalam 20 menit padahal dibatasi satu orang maksimal beli dua tiket," ujar Felicia. 

"Kami sudah antre sejak pagi. Dan anehnya setelah pengumuman itu ada petugas yang bilang kalau tiket siang akan ada lagi," ujar dia.

Dari pantauan detikSport, antrean panjang juga terjadi pada loket untuk voli dan basket 3x3 Asian Games 2018.

Tiket Final Bulutangkis Ricuh, Direktur Tiket INASGOC Siap Mundur

Direktur Ticketing INASGOC Sarman Simanjorang siap jika diminta mundur, sebagai buntut kericuhan dalam pembelian tiket final bulutangkis beregu putra Asian Games 2018, Indonesia vs China.

Babak final bulutangkis beregu putra di Istora, GBK, Rabu (22/8/2018), mempertemukan Indonesia dengan musuh bebuyutan, China. Ini menjadi kali pertama Indonesia menjejak final beregu putra sejak 2002 di Bushan.


Hal itu membuat pertandingan semakin diminati. Antusiasme penonton tercermin dari antrean tiket yang sudah mengular sejak pagi di ticket box di GBK. Tapi sebanyak 1.600 lembar tiket dinyatakan habis dalam tempo 20 menit, sejak loket dibuka pukul 08.00.


Penonton yang kecewa pun amosi. Mereka meminta INASGOC selaku panitia Asian Games 2018 bertanggung jawab dan lebih transparan soal pendistribusian tiket. Suasana kian panas dengan teriakan dan upaya untuk merobohkan ticket box.

Sementara pihak ticketing menyebut minimnya tiket untuk penonton disebabkan kapasitas Istora yang terbatas dan 3.000 lembar tiket sudah didistribusikan untuk sponsor dan media.



Pada prosesnya Direktur Ticketing INASGOC Sarman Simanjorang, pun bicara langsung di depan penonton yang emosi. Datang dengan dikawal polisi sekitar pukul 10.30 WIB, dia bersikukuh tiket tak sampai ke tangan calo dan siap mundur jika Istora kosong.



"Kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi terhadap antusiasme pentontin badminton. Saya melihat itu sebagai semangat kebangsaan. Tapi kapasitas Istora terbatas," kata Sarman di hadapan penonton.

"Kalau nanti, katakanlah saat Indonesia (bertanding lalu) penontonnya (di Istora) kosong, teman-teman bilang saya mengundurkan diri, saya bertanggung jawab untuk itu," ujarnya.

Pernyataan Sarman mendapatkan reaksi beragam dari penonton. Banyak yang bergumam tak percaya. (detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar